Lensaborneo.com, Kutai Timur – Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kutai Timur (Dinsos Kutim) Dr. Ernata mengatakan proses verifikasi dan validasi data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) di Kabupaten Kutai Timur hingga kini masih terus berlangsung.
“Hasil sementara, Dinsos sudah mencoret sebanyak 9.000 data warga miskin dari DTKS,” tegasnya.
Dijelaskannya, awalnya jumlah warga miskin yang masuk pada DTKS ada 128.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Kemudian, setelah dilakukan verifikasi dan validasi, jumlahnya berkurang menjadi 119.000. Artinya, ada 9.000 data warga miskin yang dicoret dengan berbagai alasan.
“Hasil sementara, data warga miskin di Kabupaten Kutai Timur yang masuk DTKS ada 119.000. Sedangkan sebelumnya ada 128.000 KPM, itu tandanya ada pengurangan sebanyak 9.000 KPM,” ungkap Dr. Ernata.
Menurut dia, ada beberapa faktor yang membuat warga miskin dicoret dari DTKS. Pertama, Keluarga Penerima Manfaat yang di dalam Kartu Keluarganya terdapat anggota keluarga berstatus A.
Kedua, Keluarga Penerima Manfaat yang di dalam Kartu Keluarganya terdapat anggota keluarga berstatus ASN atau Aparatur Sipil Negara, baik PNS maupun PPPK.
Ketiga, tenaga kerja dengan gaji atau upah diatas Upah Minimum Provinsi maupun Regional (UMP atau UMR).
Keempat, Individu dari Keluarga Penerima Manfaat yang komponen penerimanya sudah meninggal dunia.
Kelima, masyarakat pelaku ekonomi yang memiliki jabatan usaha dan terdaftar di dalam database Administrasi Hukum Umum atau AHU.
Keenam, pemutakhiran DTKS yang dilakukan pemerintah secara berkelanjutan juga bertujuan sebagai filterisasi tingkat perekonomian masyarakat dan keluarga penerima manfaat yang anggota keluarganya ada yang baru atau sudah bekerja sebagai Pendamping Sosial.
Lebih lanjut ia menambahkan, nantinya jumlah data ini akan terus berubah, seiring pelaksanaan verifikasi dan validasi data terus dilakukan oleh petugas.
“Banyak faktor memang yang membuat warga miskin tak lagi menerima bantuan atau dicoret dari DTKS. Jadi ini terus kami mutakhirkan datanya, agar benar benar valid,” ujarnya.(Adv/Kominfo-Kutim)