Lensaborneo.com- Sekretaris Komisi IV DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, menyoroti meningkatnya kekhawatiran tentang penggunaan vape atau rokok elektrik di kalangan remaja.
Politisi Gerindra itu menilai, banyak remaja yang beranggapan bahwa vape lebih aman dibandingkan rokok konvensional. Namun, ia menegaskan bahwa pandangan ini tidak berdasar dan berpotensi menimbulkan bahaya serius bagi kesehatan.
Deni menjelaskan bahwa kurangnya pengetahuan mengenai bahaya vape adalah salah satu penyebab utama tersebarnya anggapan keliru ini. Remaja seringkali tidak menyadari risiko kesehatan dari penggunaan vape.
“Mereka perlu mencari informasi yang akurat di internet tentang dampak negatif vape agar mereka dapat membuat keputusan yang lebih baik mengenai kesehatan mereka,” terangnya.
Dalam menghadapi masalah ini, Deni menekankan pentingnya peran orang tua. Ia berpendapat bahwa orang tua memiliki tanggung jawab utama dalam memberikan edukasi kepada anak-anak mereka mengenai bahaya vape.
“Orang tua perlu mengedukasi anak-anak mereka tentang efek negatif vape, yang meskipun tidak selalu tampak dalam jangka pendek, sebenarnya lebih berbahaya dibandingkan dengan rokok konvensional,” tutur Deni.
Deni juga menekankan bahwa selain peran orang tua, sekolah-sekolah harus aktif dalam memberikan pendidikan tentang risiko vape.
“Peran orang tua sangat penting, tetapi peran aktif sekolah juga sangat diperlukan,” ujarnya.
“Kerjasama yang baik antara orang tua dan sekolah dalam mendidik dan memberikan informasi yang tepat, kita dapat mengurangi prevalensi penggunaan vape di kalangan remaja,” pungkasnya.
Melalui upaya gabungan ini, kesadaran tentang bahaya vape dapat meningkat, sehingga penggunaan vape di kalangan remaja dapat diminimalkan, dan kesehatan generasi muda dapat lebih terjaga. (Liz/adv)