Penulis : Nasir
Samarinda,Lensaborneo.id – Bukan rahasia lagi bahwa pandemi Covid-19 berpengaruh terhadap meningkatnya kasus kekerasan terhadap anak dalam rumah tangga. Terlebih, intensitas pertemuan pada masa pandemi berkurang. Sedikit menutup peluang suatu tindak kekerasan terdengar oleh masyarakat sekitar.
Untuk mengantisipasi pengingkatan kasus, Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Fitri Maisyaroh menyampaikan bahwa pihaknya senantiasa mengingatkan dinas-dinas yang berbicara mengenai permasalahan anak untuk melakukan edukasi kepada masyarakat. Sebab, pencegahan dimulai dari dalam keluarga. Pun sekaligus menimbulkan kesadaran untuk melakukan pelaporan jika terjadi tindak kekerasan.
“Pandemi tidak menghentikan kita dari aktivitas sebelumnya. Memang salah satu kendala yang dihadapi adalah masalah anggaran,” ungkap Fitri kepada awak media.
Politisi Fraksi PKS ini menyebutkan bahwa Komisi IV sangat prihatin karena masih minim anggaran pemerintah untuk program edukasi kepada masyarakat.
“Saya ada contoh. Di Balikpapan ada DP3AKB. Itu anggaran untuk melakukan sosialisasi tentang pola asuh yang benar dan mencegah kekerasan, kalau dihitung hanya sanggup untuk sosialisasi ke sekitar 20 RT per tahunnya. Sedangkan jumlah RT di Balikpapan mencapai 1.600 lebih” lanjut Fitri.
Menurutnya, ketersediaan dana adalah salah pangkal masalah. Maka, Fitri mendorong pemerintah untuk menyediakannya. .Sebab kondisi baik dan buruknya anak itu tidak lepas dari bagaimana keluarga mampu memahami pola asuh yang benar.
“Ini pula yang menguatkan kami di Komisi IV, pada 2021 ini rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang ketahanan keluarga harus serius digarap,” tegasnya.
Dia juga menambahkan bahwa di samping penanganan, pemerintah juga harus fokus terhadap upaya preventif seperti edukasi. Sebab hal tersebut tidak kalah penting. Pencegahan pula sebutnya, sudah seharusnya menjadi prioritas bagi instansi terkait.