Lensaborneo.com- Sri Puji Astuti, Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, menekankan pentingnya penurunan angka stunting di kota tersebut sebagai tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat dan pemerintah.
Puji menekankan bahwa upaya ini membutuhkan kolaborasi lintas sektor, melibatkan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD), sektor swasta, masyarakat, LSM, organisasi kemasyarakatan, dan akademisi.
“Melalui kolaborasi yang kuat, kita harapkan masalah stunting dapat diatasi secara efektif,” ujar Puji.
Puji mengakui bahwa meskipun Kota Samarinda telah menunjukkan kemajuan dengan penurunan angka stunting, hasil ini masih belum mencapai target nasional yang telah ditetapkan dua tahun lalu.
“Kami tetap optimis, namun kita harus terus bekerja keras,” ujarnya.
Lebih lanjut, Puji menyoroti pentingnya pendataan yang akurat dalam upaya penanggulangan stunting. Ia menekankan bahwa Disdukcapil harus memastikan data anak-anak yang lahir di Samarinda, khususnya yang berusia 0-2 tahun, terdata dengan baik.
“Data yang akurat sangat penting. Misalnya, kita harus mengetahui berapa jumlah anak yang lahir di Samarinda yang berusia 0-2 tahun,” bebernya.
Puji juga menyoroti pentingnya meningkatkan kunjungan balita ke posyandu. Menurutnya, anak-anak yang mendapatkan layanan kesehatan dari dokter, fasilitas kesehatan swasta, atau dokter spesialis, namun tidak tercatat di posyandu, perlu didata dengan baik.
Ditekankannya, anak-anak yang tidak terdata di posyandu tetapi mendapatkan layanan kesehatan dari dokter atau fasilitas kesehatan swasta juga perlu didata.
“Pendataan yang akurat adalah kunci, dan semua stakeholder harus berkontribusi dalam hal ini,” tandasnya. (Liz/adv)