Balikpapan, Lensaborneo.com — Gubernur Kaltim Isran Noor membuuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Bangga Kencana yang digelar di Hotel Grand Senyiur Balikpapan pada Jumat (10/03/2023).
Acara ini turut dihadiri oleh Kepala BKKBN Pusat Dr.(HC) dr.Hasto Wardoyo,SpOG(K), Walikota, Bupati, Wakil Walikota dan Wakil Bupati se-Kalimantan Timur, serta Forkopimda, Kepala Dinas BKKBN , pengurus PKK dan pimpinan Baznas se-Kaltim .
Dalam sambutannya Gubernur Kaltim mengatakan atas nama pemerintah dan rakyat Kalimantan Timur sekaligus atas nama Gubernur menyampaikan selamat atas dilaksanakannya rapat kerja Program Bangga Kencana dan penurunan stunting di Kaltim.
“Acara pada hari ini yang dihadiri langsung oleh Kepala BKKBN Pusat akan memacu semangat kami untuk menjalankan program-program kerja BKKBN di daerah. Ini adalah sebuah penghormatan kepada masyarakat Kaltim,” ujar Isran Noor.
Dijelaskannya, masalah stunting ini dari hasil SSGI ini Kaltim naik 1,3 persen stunting nya. Namun, ada beberapa kategori keluarga yang mempengaruhinya.
“Setelah saya amati dengan potensi yang kesejahteraannya bagus itu naik. Seperti yang jauh-jauh seperti di Kabupaten Mahulu itu turun 5 poin. Jangan-jangan ini cuma main tembak saja datanya,” ujanrnya.
Dijelaskan Isran, Kaltim itu dari 7 indikator 5 yang sudah dicapai. Sementara Income per kapita nomor 2 dengan indek pembangunan manusia sudah di atas bersama Provinsi DIY dan DKI Jakarta. Sementara dari rasio Kaltim Lebih bagus dari nasional.
Sementara Kepala BKKBN Pusat DR(HC) dr. Hasto Wardoyo SpOG menjelaskan jika apa yang disebutkan oleh gubernur adalah sangat tepat, kalau hasil SSGI (survey status gizi Indonesia) itu hasilnya tidak cocok dengan kenyataan lapangan.
“Gubernur sudah sangat tepat untuk mengadakan survey di Kalimantan Timur. Itu dapat dibandingkan dengan hasil yang sekarang .Akan lebih baik hasilnya,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut diberikan juga penghargaan kepada Kabupaten/Kota yang dapat menurunkan angka stunting dan dibagikan juga dana dari BKKBN Pusat untuk seluruh kota dan kabupaten se Kaltim untuk operasional dan biaya dalam menurunkan angka stunting.
Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso saat diminta keterangan mengenai angka stunting di Samarinda mengatakan bersyukur Samarinda mengalami kemajuan walaupun ada data yang berbeda kalau dari APP DEBM.
“Itu angka stunting kita turun. Dari 10.7 menjadi 9.8. Tadi yang SSGI justru naik dari 21 itu menjadi 25 persen. Tentu ini akan kita dalami kenapa angka stunting bisa naik,” ujarnya.(Lik/adv/Kominfokaltim).